Subscribe:

Fatwa Liga Muslim Dunia - Ahmadiyah Sesat

TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA :
Liga Muslim Dunia melangsungkan konferensi tahunannya di Makkah Al-Mukarramma Saudi Arabia dari tanggal 14 s.d. 18 Rabbiul Awwal 1394 H (6 s.d. 10 April 1974) yang diikuti oleh 140 delegasi negara-negara Muslim dan organisasi Muslim dari seluruh dunia.
Deklarasi Liga Muslim Dunia – Tahun 1974
(Rabita al-Alam al-Islami)
Qadianiyah atau Ahmadiyah : adalah sebuah gerakan bawah tanah yang melawan Islam dan Muslim dunia, dengan penuh kepalsuan dan kebohongan mengaku sebagai sebuah aliran Islam; yang berkedok sebagai Islam dan untuk kepentingan keduniaan berusaha menarik perhatian dan merencanakan untuk merusak fondamen Islam.
Penyimpangan-penyimpangan nyata dari prinsip-prinsip dasar Islam adalah sebagai berikut :
1. Pendirinya mengaku dirinya sebagai nabi.
2. Mereka dengan sengaja menyimpangkan pengertian ayat-ayat Kitab Suci Al-Quran.
3. Mereka menyatakan bahwa Jihad telah dihapus.
Qadianiyah semula dibantu perkembangannya oleh imperialisme Inggris. Oleh sebab itu, Qadiani telah tumbuh dengan subur dibawah bendera Inggris. Gerakan ini telah sepenuhnya berkhianat dan berbohong dalam berhubungan dengan ummat Islam. Agaknya, mereka setia kepada Imperialisme dan Zionisme. Mereka telah begitu dalam menjalin hubungan dan bekerjasama dengan kekuatan-kekuatan anti-Islam dan menyebarkan ajaran khususnya melalui metode-metode jahat berikut ini :
Membangun mesjid dengan bantuan dari kekuatan anti Islam di mana pemikiran-pemikiran Qadiani yang menyesatkan ditanamkan kepada orang.
Membuka sekolah-sekolah, lembaga pendidikan dan panti asuhan dimana didalamnya orang diajarkan dan dilatih untuk bagaimana agar mereka dapat lebih menjadi anti-Islam dalam setiap kegiatan-kegiatan mereka.
Mereka juga menerbitkan versi Al-Qur’an yang merusak dalam berbagai macam bahasa lokal dan internasional.
Untuk menanggulangi keadaan bahaya ini, Konferensi Liga Muslim Dunia telah merekomendasikan dan mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
Seluruh organisasi-organisasi Muslim di dunia harus tetap mewaspadai setiap kegiatan-kegiatan orang-orang Ahmadiyah di masing-masing negara dan membatasi sekolah-sekolah dan panti-panti asuhan mereka. Selain itu, kepada seluruh organisasi-organisasi Muslim di dunia, harus dapat menunjukkan kepada setiap Muslim di seluruh dunia tentang gambaran asli orang Qadiani dan memberikan laporan/data tentang berbagai macam taktik mereka sehingga kaum Muslim di seluruh dunia terlindung dari rencana-rencana mereka.
Mereka harus dianggap sebagai golongan Non-Muslim dan keluar dari Islam juga dilarang keras untuk memasuki Tanah Suci.
Tidak berurusan dengan orang-orang Ahmadiyah Qadiani, dan memutuskan hubungan sosial, ekonomi, dan budaya.
Tidak melakukan pernikahan dengan mereka, serta mereka tidak diizinkan untuk dikubur di pemakaman Muslim serta diperlakukan seperti layaknya orang-orang non-Muslim yang lainnya.
Seluruh negara-negara Muslim di dunia harus mengadakan pelarangan keras terhadap aktivitas para pengikut Mirza Ghulam Ahmad. Dan harus menganggap mereka sebagai minoritas non Muslim dan melarang mereka untuk jabatan yang sensitif dalam negara.
Menyiarkan semua penyelewengan Ahmadiyah yang mereka lakukan terhadap Kitab Suci Al-Qur’an disertai inventarisasi terjemahan-terjemahan Al-Qur’an yang dibuat oleh Ahmadiyah dan memperingatkan umat Islam mengenai karya-karya tulis mereka.
Semua golongan yang menyeleweng dari Islam diperlakukan sama seperti Ahmadiyah.

ENGLISH TRANSLATION :
World Muslim League held its annual conference at Makkah Al-Mukaramma Saudi Arabia from 14th to 18th of Rabiul Awwal 1394 H (April 1974) in which 140 delegations of Muslim countries and organizations from all over the world participated
1974 Declaration by World Muslim League
(Rabita al-Alam al-Islami)
Qadianism or Ahmadiyyat: It is a subversive movement against Islam and the Muslim world, which falsely and deceitfully claims to be an Islamic sect; who under the guise of Islam and for the sake of mundane interests contrives and plans to damage the very foundations of Islam. Its eminent deviations from the basic Islamic principles are as follows:
1. Its founder claimed that he was a Prophet.
2. They deliberately distort the meanings of the verses of the Holy Quran.
3. They declared that Jehad has been abolished.
Qadianism was originally fostered by the British imperialism. Hence it has been flourishing under her flag. This movement has completely been disloyal to and dishonest in affairs of the Muslim Ummah. Rather, it has been loyal to Imperialism and Zionism. It has deep associations and cooperation with the anti Islamic forces and teachings especially through the following nefarious methods:
Construction of mosques with the assistance of the anti Islamic forces wherin the misleading Qadiani thoughts are imparted to the people.
Opening of schools institutions and orphanages wherein the people are taught and trained as to how they can be more anti Islamic in their activities. They also published the corrupted versions of the Holy Quran in different local and international languages.
In order to combat these dangers, the Conference recommends the following measures:
All the Muslim organization in the world must keep a vigilant eye on all the activities of Qadianis in
their respective countries; to confine them all strictly to their schools, institutions and orphanages
only. Moreover he Muslims of the world be shown the true picture of Qadianism and be briefed of their various tactics so that the Muslims of the world be saved from their designs.
They must be declared non Muslims and ousted form the fold of Islam. And be barred to enter the Holy lands.
There must be no dealings with the Qadianis. They must be boycotted socially , economically and culturally Nor they be married with or to Nor they be allowed to be buried in the Muslims graveyards. And they be treated like other non Muslims.
All the Muslim countries must impose restrictions on the activities of the claimant of Prophethood Mirza Ghulam Ahmed Qadiani’s followers; must declare them a non Muslim minority must not trust them with any post of responsibility in any Muslim country.
The alterations effected by them in the Holy Quran must be made public and the people be briefed of them and all these be prohibited for further publication.
All such groups as are deviators from Islam must be treated at par with the Qadianis

Di bawah adalah dalil Nabi Muhammad Nabi dan Rasul terakhir dan tidak ada Nabi sesudahnya. Ini adalah dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits yang mematahkan argumen kelompok Ahmadiyah yang menyatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi.
Ketika disodorkan ayat: QS AL AHZAB 40: ”Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”. ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi terakhir. Bukan Rasul terakhir. Namun hadits di bawah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir:
Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
Di bawah adalah dalil Nabi Muhammad Nabi dan Rasul terakhir dan tidak ada Nabi sesudahnya. Ini adalah dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits yang mematahkan argumen kelompok Ahmadiyah yang menyatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi.

http://andicxcools.blogspot.com/2011/02/dalil-nabi-muhammad-nabi-terakhir.html

Itu cukup bukti untuk menangkis pemahaman sesat Ahmadiyyah yang menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi mereka.

Sumber:http://media-islam.or.id/2007/09/26/fatwa-liga-muslim-dunia-ahmadiyah-sesat/





0 comments:

Posting Komentar