Subscribe:

Nyeri saat Haid, “Normalkah?”

Salah satu masalah yang paling sering menjadi keluhan oleh kebanyakan wanita adalah nyeri saat menstruasi (dismenorhea). Sebenarnya nyeri saat menstruasi merupakan hal yang lumrah dialami oleh setiap wanita, akan tetapi yang membedakannya adalah apabila hal tersebut mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-harinya.

Rasa nyeri ini bisa bervariasi antarindividu. Ada yang nyeri sedang dan ada yang berat. Bahkan, kadang penderitanya tidak bisa melakukan aktivitas rutin.

Dismenore sendiri ada dua jenis, yaitu dismenore primer (tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya) dan dismenore sekunder (terdapat penyebab berupa kelainan kandungan). Lebih dari 50 persen wanita pernah mengalami dismenore primer, dan 15 persen diantaranya mengalami dismenore yang hebat.

Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin. Nyeri dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit.

Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah: – rahim yang menghadap ke belakang (retroversi); kurang berolah raga; dan, stres psikis atau stres sosial.

Mengatasi Disminore
  • Untuk membantu mengurangi sakit pada dismenore primer, sebaiknya rutin mengkonsumsi kurma sebanyak 7 butir pagi dan 7 butir sore, terutama 2- 3 hari menjelang menstruasi sampai 4 hari menstruasi, rajin berolahraga dan menghindari stress.
  • Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan juga coklat karena dapat meningkatkan kadar estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya prostaglandin. Hindari juga makanan bersuhu dingin misalnya es krim.
  • Konsumsi vitamin E, vitamin B6, atau minyak ikan.
  • Salah satu solusi penderita dismenore primer adalah dengan segera menikah dan kemudian hamil, dengan menikah dan kemudian melakukan hubungan intim dan mengalami orgasme akan mengurangi ketegangan pada rahim sehingga dismenore akan berkurang. Kehamilan juga dapat mengurangi dimenore, yang diduga terjadi karena hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan. Dismenore primer biasnya akan berkurang dengan bertambahnya usia.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah:
• Endometriosis
• Fibroid
• Adenomiosis
• Peradangan tuba falopii
• Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut.
• Pemakaian IUD.

Dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Nah, untuk mengetahui penyebab dismenore ini maka sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter ahli kandungan.

Sumber: http://liranews.com/lifestyle/2010/12/10/nyeri-saat-haid-%E2%80%9Cnormalkah%E2%80%9D/




0 comments:

Posting Komentar