Subscribe:

Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Water Birth


Apakah Anda termasuk salah satu wanita yang sedang hamil dan segera melahirkan? Jika benar, pasti terbesit dalam pikiran Anda tentang bayangan rasa sakit saat melahirkan. Terlebih kita sering mendengar cerita banyak wanita melahirkan berteriak-teriak untuk mengejan dan sekaligus menahan sakit. Kalau fenomena tersebut yang terpikirkan oleh kita terutama bagi para ibu hamil, tentunya menjadikan proses persalinan sebagai momok yang menakutkan. Sehingga mungkin muncul pikiran untuk lebih memilih melahirkan lewat operasi caesar daripada melahirkan secara alami.
Proses melahirkan merupakan otonomi pasien. Dengan kata lain, ibu hamil memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan bagaimana dia akan melahirkan bayinya nanti. Namun satu yang pasti, setiap ibu melahirkan sangat membutuhkan dukungan dari keluarganya, terutama dukungan suami. Selain itu, ketika proses melahirkan tiba, beberapa cara akan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Kasih Ibu Surakarta, dr Ira Syahriarti SpOG, dengan kemajuan ilmu kedokteran, saat ini telah dikembangkan teknik persalinan yang mampu merubah paradigma atau pandangan tentang persalinan itu sendiri.
Jika paradigma lama persalinan berarti adanya rasa takut, muncul ketegangan, cemas, timbul nyeri berlebihan dan ada beberapa risiko, maka dengan paradigma baru akan dirubah bahwa melahirkan adalah melahirkan dengan gembira, sukacita, spiritual serta moralitas. Dikatakan dr Ira, bila cara persalinan dulu melalui proses normal atau spontan, yang tentunya menimbulkan rasa nyeri, persalinan sekarang atau vaginal birth dibuat suasana senyaman mungkin. “Jadi intinya, meskipun melahirkan tetap dengan cara alami melalui vagina, tapi dibuat nyaman, aman, menyenangkan dan menghilangkan cemas,” ungkap Ira di sela-sela seminar kesehatan tentang Tips Seputar Infertilitas, Kehamilan, Persalinan dan Pasca Persalinan, yang diadakan RS Kasih Ibu, pekan lalu.
Beberapa alternatif melahirkan dengan mengurangi rasa nyeri yang adalah ILA (penyuntikan zat penghilang rasa sakit di punggung), akupunktur, yoga, hypnobirthing serta water birth. Kali ini, akan dibahas lebih lanjut tentang water birth.
Metode Alternatif
Dr Ira menambahkan, water birth adalah metode alternatif persalinan pervaginasm, di mana ibu hamil aterm tanpa komplikasi persalinan dengan jalan berendam dalam air hangat yang dilakukan di dalam bath tube atau kolam dengan tujuan mengurangi rasa nyeri, kontraksi dan memberi sensasi rasa nyaman.
“Dengan kata lain water birth adalah proses persalinan yang dilakukan di dalam air. Si ibu yang akan melakukan proses persalinan memasuki air kolam saat mulut rahim sudah tahap pembukaan enam atau lebih,” papar dr Ira.
Bagi ibu yang menghendaki persalinan dengan metode water birth, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat yang pertama adalah ibu hamil risiko rendah, ibu hamil tidak memiliki infeksi pada vagina, saluran kencing dan kulit. Kemudian tanda vital ibu dan bayi dalam keadaan normal, misalnya untuk tekanan darah dan pernapasan. Syarat selanjutnya yaitu ibu mulai masuk kolam setelah mengalami pembukaan minimal empat sampai lima sentimeter. Selain itu, pasien setuju mengikuti instruksi penolong, termasuk keluar dari kolam tempat berendam jika diperlukan. “Sewaktu-waktu ibu bisa harus keluar dari kolam jika didapati tiba-tiba dalam kondisi tertentu seperti tekanan darah atau suhu tubuh meningkat,” tutur dr Ira.
Sementara itu, ada beberapa kriteria juga untuk pemilihan pasien melahirkan dengan water birth, di antaranya risiko rendah, hamil tunggal atau tidak boleh kembar, hamil aterm minimal usia 37 minggu, didampingi bidan atau dokter yang kompeten. Untuk tekniknya, ditambahkan dr Ira, ibu masuk dalam kolam setelah pembukaan enam atau lebih yaitu pada empat atau lima sentimeter. Perlu diperhatikan, suhu air yaitu 32 derajat selsius hingga 37 derajat celsius.
Di sisi lain, ada sirkulasi yang menjaga kestabilan suhu air dan pengukuran dilakukan 30 menit sekali. Kemudian pertolongan kelahiran dibantu dokter dan keluarga sampai selesai. Dr Ira menuturkan, setelah bayi lahir, lalu segera diangkat tidak kurang dari 10 detik. Hal tersebut untuk menghindari aspirasi pada bayi. Segera setelah bayi diangkat, langsung diletakkan di atas dada ibu untuk mendapatkan inisiasi menyusui dini (IMD). “Untuk tali pusat tidak buru-buru harus segera dipotong. Setelah ibu berada di tempat tidur, baru tali pusat dipotong,” imbuhnya.
Namun begitu, ada kontra indikasi bagi ibu hamil yang menghendaki melahirkan dengan metode water birth. Kontra indikasi tersebut yaitu persalinan prematur, ibu menderita penyakit infeksi seperti HIV, hepatitis B maupun hepatitis C, atau bayi dengan letak sungsang.

PLUS MINUS WATER BIRTH
Setiap hal pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Begitu juga halnya dengan metode water birth, selain keuntungan yang diperoleh, namun juga terdapat kekurangannya.
Dikatakan Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Kasih Ibu Surakarta, dr Ira Syahriarti SpOG, dengan water birth mampu mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada saat melahirkan. “Saat ibu berendam dalam air, maka tubuhnya akan menjadi ringan serta memungkinkan ibu untuk bergerak lebih mudah,” ujarnya.
Water birth juga mempersingkat lama persalinan, menghemat energi, karena ibu dibiarkan untuk mengejan dengan sendirinya. Berendam dalam air saat persalinan mengurangi tekanan pada perut, menambah efisiensi sirkulasi darah dan oksigenasi pada uterus, otot-otot dan juga pada bayi. Di sisi lain, melahirkan dengan metode water birth memiliki kekurangan yakni kemungkinan terjadinya aspirasi.
Sementara itu, air yang digunakan sebagai media melahirkan dijaga kebersihannya atau steril. Dalam proses melahirkan melalui air, bidan atau dokter memiliki peran penting agar ibu merasa nyaman. Selain itu juga memastikan kondisi ibu dan bayi dalam keadaan baik, mendeteksi jika ada perubahan dengan cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi, mengambil tindakan dengan cepat dan tepat baik secara mandiri, kolaborasi atau jika harus dirujuk. “Hal yang tidak kalah pentingnya yaitu ibu harus diberi informed consent atau informasi penuh tentang water birth. Keamanan ibu dan bayi adalah yang paling penting,” tutur dr Ira.
Diimbuhkan dr Ira, Rumah Sakit Kasih Ibu sendiri akan mulai mengembangkan persalinan dengan water birth di mana ibu melahirkan akan memiliki privasi yang dijaga penuh. “Kemungkinan metode ini akan segera dimulai Juni akhir atau awal Juli,” tukasnya.

sumber: harianjoglosemar





0 comments:

Posting Komentar