Saat ini, masyarakat mulai beralih dalam hal pengobatan penyakit. Metode pengobatan Barat atau dengan obat-obatan kimia memang menjanjikan penyembuhan cepat. Namun mulai disadari, penggunaan obat-obatan tersebut dalam jangka waktu panjang dan rutin akan memberikan efek samping.
Maka dari itu, masyarakat yang semakin pintar mulai beralih ke obat-obatan alami. Masyarakat mulai mencari alternatif pengobatan lainnya. Mulai dari metode akupunktur hingga pengobatan herbal. Kembali ke alam menjadi prinsip dalam pengobatan saat ini demi memperoleh hasil maksimal dan meminimalisasi efek samping. Apalagi jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Pengobatan herbal dan back to nature atau kembali ke alam adalah dua frase kata yang sangat sering didengar akhir-akhir ini. Seakan-akan menyebutkan bahwa sesuatu yang berasal dari alam maka akan memberikan hasil maksimal. Pengobatan herbal merupakan pilihan alternatif yang mulai banyak diminati masyarakat dalam hal penyembuhan penyakit.
Sejak zaman dulu, di mana pengobatan barat belum dikenal secara meluas, penggunaan tanaman berkhasiat obat atau lebih umumnya disebut dengan herbal sebenarnya telah dilakukan oleh masyarakat. Namun metode pengobatan tersebut lambat laun berubah dan tersingkirkan seiring dengan berkembangnya pengobatan kedokteran yang pesat. Sehingga pengobatan herbal hanya dijadikan alternatif saja.
Dijual Umum
Menurut Herbalis dan Ahli TCM, dr Michael Wicaksono MMed (TCM), , pengobatan herbal yakni teknik pengobatan dengan menggunakan tumbuhan-tunbuhan tertentu yang memiliki efek menyembuhkan. “Kalau untuk pengobatan herbal China, tidak hanya menggunakan tumbuhan saja. Bisa juga menggunakan dari hewan seperti cangkang kerang. Namun kebanyakan yang digunakan dari tumbuhan,” ungkapnya saat ditemui Joglosemar, Jumat (18/2).
Saat ini, tanggapan masyarakat tentang pengobatan herbal diakui Michael memang sangat baik. Akan tetapi, imbuh Michael, saat ini kebanyakan masyarakat masih menggunakan herbal sebagai suplemen dan belum sepenuhnya memanfaatkannya sebagai obat utama. Padahal, dikatakan dokter yang praktik di Klinik Benning tersebut, herbal dapat dijadikan sebagai obat utama dengan efek samping yang minimal. Terlebih di negeri tirai bambu China, saat ini obat herbal mulai mendapatkan posisi di hati masyarakat dan mulai dioptimalkan dengan standardisasi oleh pemerintah di sana.
Padahal jika ditilik dari sejarah bahwa pengobatan herbal telah digunakan jauh sebelum adanya obat barat, telah terbukti keampuhannya. Di samping itu, Michael menuturkan, obat herbal lebih terjangkau oleh masyarakat dan efek samping yang ditimbulkannya sangat kecil. “Masyarakat sudah mulai menjauh dari obat kimia dan beralih herbal. Tapi harus diakui bahwa herbal memiliki cara kerja lebih lama. Namun mengonsumsi herbal dalam jangka panjang tetap aman, jika sesuai dengan peraturan dan dosis yang sesuai,” papar Michael.
Banyak pendapat tentang pengobatan herbal yang beredar di masyarakat bahwa penggunaan jangka waktu panjang akan terjadi pengendapan pada organ tubuh seperti ginjal. Dikatakan Michael, hal tersebut tak perlu dicemaskan lebih lanjut, karena penggunaan herbal dengan dosis sesuai tetap aman meskipun digunakan dalam jangka waktu panjang dan teratur. Akan tetapi, dalam hal ini obat herbal yang dimaksud adalah obat yang telah teruji secara klinis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI.
“Kalau obat-obatan herbal yang dijual umum tanpa terdaftar resmi, saya tidak bisa menjamin keamanannya. Saat ini sudah banyak pula herbal yang legal dan terdaftar di Badan POM. Jadi bisa dijamin keamanannya untuk dikonsumsi. Pada intinya, herbal aman untuk hati maupun ginjal jika penggunaannya tidak berlebihan atau sesuai dosis dan peraturan,” ujarnya.
Di sisi lain, Michael menuturkan, herbal yang dijual umum ditakutkan terdapat kandungan logam berat di dalamnya. Dengan kandungan itu, proses penyembuhan memang cepat, tapi efek samping yang ditimbulkannya lebih berat. Michael memaparkan, kebanyakan herbal mengobati gangguan sistem metabolisme tubuh misalnya gangguan tidur, gangguan pencernaan, gangguan menstruasi.
Herbal juga bisa mengobati penyakit berat seperti kanker. Ditambahkannya, beberapa obat herbal aman dikonsumsi untuk wanita hamil dan menyusui sesuai dengan petunjuk dokter ahli herbal. Pada kasus-kasus penyakit berat, seperti penyakit diabetes melitus dan hipertensi atau tekanan darah tinggi, ada kemungkinan bisa disembuhkan secara total dengan obat herbal. “Bisa sembuh total asalkan pasien menjaga pola hidupnya termasuk pola makan. Selain itu, keunggulan obat herbal lainnya yakni tidak harus menghabiskannya setelah penyakit sembuh dan tidak menimbulkan ketergantungan setelah tidak mengonsumsinya. Sementara untuk obat barat atau kimia harus dikonsumsi sampai habis,” tandas Michael. n Triawati Prihatsari Purwanto
Sumber: harianjoglesemar.com
0 comments:
Posting Komentar