Subscribe:

Kebanyakan Duduk, Hati-hati Wasir


Para pekerja kantoran yang tidak banyak beraktivitas di luar atau sering duduk, sebaiknya waspadai terserang wasir. Penderita wasir sering merasakan tidak nyaman saat mereka duduk. Penyakit yang sering juga disebut ambeien ini dikenal dengan penyakit jika dioperasi memiliki tingkat rasa nyeri paling tinggi dibanding operasi pada penyakit lain. Benarkah begitu? Lalu sebaiknya bagaimana untuk mencegah wasir?

Dokter Spesialis Bedah Rumah Sakit Orthopedi (RSO) Prof Dr Soeharso Surakarta, dr Hita Putra Agung W SpB, saat ditemui Joglosemar, Senin (20/6), mengungkapkan, wasir yang dalam istilah medis disebut dengan hemoroid merupakan dilatasi atau pelebaran pembuluh darah vena di dubur atau anus. Biasanya, pelebaran pembuluh darah vena tersebut disertai dengan terbentuknya bantalan atau benjolan dari jaringan ikat di anus. “Pembuluh darah vena di anus ada dua macam yaitu pembuluh darah vena hemoroidalis inferior dan pembuluh darah vena hemoroidalis superior. Dan yang dominan mengalami pelebaran adalah pembuluh darah inferior,” paparnya.

Jika pelebaran pada pembuluh darah inferior, maka akan memicu hemoroid eksternal. Sedangkan pelebaran pada pembuluh darah superior memicu hemoroid internal. Dikatakan dr Hita, perbedaan manifestasi kedua jenis hemoroid tersebut ada pada gejalanya. Pada hemoroid eksternal, penderita cenderung hampir tidak merasakan adanya gejala perdarahan. Hanya saja, penderita hemoroid eksternal akan merasakan sangat tidak nyaman atau panas saat duduk. Pasalnya, bantalan atau benjolan pada hemoroid eksternal berada di luar anus. Sedangkan pada penderita hemoroid internal selalu ditandai dengan adanya perdarahan yang keluar lewat anus saat buang air besar, atau mengalir dengan sendirinya.

Banyak hal sebagai penyebab hemoroid atau wasir, di antaranya yaitu adanya tekanan perut yang berulang dan berlangsung lama. Misalnya pada seseorang yang berlama-lama di kamar kecil, mengejan lama, serta buang air besar tidak lancar. Hemoroid juga merupakan komplikasi dari proses melahirkan. Maka dari itu, semakin banyak melahirkan, semakin besar risiko terkena hemoroid.

Sementara itu, perilaku duduk berlama-lama juga mampu memicu hemoroid. “Seperti pada orang yang kerja kantoran. Karena duduk terlalu lama, terdapat stagnansi aliran darah. Maka sebaiknya sekali-kali lakukan gerakan ringan atau berdiri agar aliran darah ke anus lancar. Selain itu, hemoroid juga bisa dipengaruhi oleh hormonal misalnya penggunaan obat hormon. Atau bisa juga karena ada kelainan di hati disebut juga penyakit hati seperti pembesaran hepar,” imbuh dr Hita.

Gejala awal yang ditunjukkan hemoroid eksternal yaitu rasa tidak nyaman dan adanya benjolan. Sedangkan pada hemoroid internal, ditunjukkan dengan rasa tidak nyaman disertai keluarnya darah dari anus. Jika gejala awal tersebut terus berlanjut, maka akan membentuk bantalan di sekitar pembuluh darah vena. Benjolan pada hemoroid eksternal, meskipun tidak besar tetap terlihat dari luar. Dan benjolan pada hemoroid internal, keluar saat buang air besar, namun bisa masuk kembali atau tidak. Untuk itu, pada hemoroid internal terdapat grading yang menandakan berat ringannya penyakit.

Pada hemoroid grade pertama, hanya terdapat pelebaran pembuluh darah vena dan belum terdapat benjolan. Namun begitu, tetap disertai dengan adanya perdarahan. Sementara pada hemoroid internal grade kedua, benjolan telah terbentuk, keluar saat buang air besar tapi bisa masuk dengan sendirinya tanpa bantuan tangan penderita. Benjolan tersebut lunak dan disertai perdarahan.
Selanjutnya pada grade ketiga, dikatakan dr Hita, benjolan telah membesar, keluar dan dapat masuk lagi dengan bantuan dorongan tangan. “Untuk grade empat, jika benjolan keluar tidak bisa dimasukkan lagi meskipun menggunakan bantuan tangan. Dan sering terjadi trombosis atau gumpalan darah pada vena,” ujarnya.

Pemeriksaan hemoroid dapat dilakukan dengan alat anuskopi, di samping disesuaikan dengan gejala yang ditunjukkan. Namun perlu diwaspadai, benjolan di anus pada pasien tua atau usia lebih dari 50 tahun, harus dipastikan termasuk keganasan atau tidak. Untuk membedakan benjolan tersebut ganas atau tidak yakni jika benjolan rapuh dan mudah berdarah, berbau dan berlendir berarti merupakan keganasan.
Dr Hita menambahkan, berdasarkan data, jumlah pasien hemoroid kebanyakan adalah perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Pasalnya, perempuan termasuk dalam beberapa faktor risiko hemoroid. Meski begitu, hemoroid dapat mengenai siapa saja tanpa pandang usia atau jenis kelamin. Namun kasus hemoroid sangat jarang terjadi pada usia anak-anak. “Seperti penyakit lainnya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan hal itu berlaku juga pada hemoroid atau wasir,” tandas dr Hita.

sumber: harianjoglosemar




0 comments:

Posting Komentar