Diagnosa keperawatan atau nursing diagnosis
• Istilah ini diperkenalkan oleh V. Fry pada tahun 1953
• Merupakan basis untuk rencana, tindakan dan evaluasi
Untuk sampai pada Diagnosa Keperawatan (DK), diperlukan proses …
1. Data dikelompokkan
2. Identifikasi data senjang
3. Data dihubungkan dengan pola-pola
4. Teori, model, kerangka, konsep, norma, dan standar digunakan dan dibandingkan dengan pola di atas
5. Identifikasi masalah kesehatan dan strengths/kekuatan
6. Tentukan hubungan etiological
Berikut ini berbagai definisi DK
• Suatu fungsi keperawatan yang mandiri, suatu evalusi dari respon klien terhadap pengalaman kemanusiaan selama siklus kehidupan, perkembangannya atau pada masa-masa gawat, masa sakit, masa menderita, atau stres lainnya (Bircher, 1975)
• Masalah-2 kes. yg. aktual atau potensial yg dpt dirwt oleh prwt yg krn p’dDKannya, pengalamannya dpt melaksanakan & telah m’punyai hak (Gordon, 1982)
• Keputusan klinis mengenai ind., klg., atau masy yg diperoleh mll proses pengumpulan data & analisis yg cermat & sistematis, m’berikan dasar pembuatan ketentuan-2 utk terapi yg pasti dimana prwt b’tg jawab (Shoemaker, 1984)
• Suatu pernyataan yg menguraikan respon manusiawi (keadaan kes atau pola interaksi yg bergantian antara aktual & potensial) dr ind atau klpk dimana prwt dpt scr legal mengidentifikasi dimana prwt dpt meminta suatu intervensi yg pasti utk memelihara keadaan kes., utk mengurangi, m’hilangkan atau m’cegah perubahan (Carpenito, 1988)
• Adalah keputusan klinis mengenai seseorang, klg., atau masy. sbg akibat dr masalah-2 kes./ proses kehidupan yg aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar-2 pemilihan intervensi utk mencapai hasil yg menjadi tg-gugat prwt. (Definisi dari NANDA,1990)
Perbedaan diagnosa medis (DM) dan diagnosa keperawatan (DK)
DM
• Disease
• Tidak berubah selama penyakitnya menetap
• Ditangani dokter (dalam ruang lingkupnya)
• Individual pasien
DK
• Human responses
• Berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan reaksi / respon
• Ditangani perawat (dalam ruang lingkupnya)
• Individuals / groups
Tipe dan komponen diagnosa keperawatan
• Aktual
• Risiko
• Kemungkinan (catatan: berdasarkan pengalaman saya, dalam setting pelayanan rawat inap –di rumah sakit misalnya- hampir tidak pernah digunakan)
• Sehat (catatan: berdasarkan pengalaman saya, dalam setting pelayanan rawat inap –di rumah sakit misalnya- hampir tidak pernah digunakan)
• Sindrom (catatan: berdasarkan pengalaman saya, dalam setting pelayanan rawat inap –di rumah sakit misalnya- hampir tidak pernah digunakan)
DK aktual
• Menyajikan keadaan yang secara klinis telah divalidasi melalui batasan karakteristik mayor yang dapat diidentifikasi
• Bila mungkin, harus merupakan keadaan yang tepat seperti: perubahan, kerusakan, kekurangan, tidak efektif, atau disfungsional
• Rumusannya terdiri atas : P (problem), E (etiologi) dan S (simptom)
DK risiko dan risiko tinggi
• Keputusan klinis bahwa individu, keluarga, atau komunitas sangat rentan untuk mengalami masalah, dibanding yang lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
• Pernyataan DK diawali dengan “risiko terhadap …” (dahulu “potensial terhadap …”)
• Rumusan: P dan E
Petunjuk menyusun DK
1. Hindari menulis DK dengan terminologi medis. Contoh: mastectomy b.d. kanker –> Risiko tinggi terhadap perubahan konsep diri b.d. mastectomy
2. Hindari menulis DK sebagai diagnosa medis. Contoh: potensial terjadinya Pneumonia –> Gangguan pertukaran gas b.d. imobilisasi
3. Hindari penggunaan tindakan keperawatan sebagai DK. Contoh: Membantu klien b.a.b. b.d. … –> Perubahan pola eliminasi; konstipasi b.d. imobilisasi
4. Hindari menuliskan 2 masalah sekaligus dalam DK yang sama. Contoh: Nyeri dan takut b.d. dilakukannya prosedur diagnostik –> Nyeri b.d. … dan Takut b.d. …
5. Hindari menulis DK secara “legal incriminating”. Contoh: Risiko tinggi injury (cidera) b.d. tidak terpasangnya pengaman tempat tidur (side rail / hek) –> Risiko tinggi terjadinya injury b.d. disorientasi
6. Hindari menulis DK berdasarkan “value judgements”. Contoh: Tekanan jiwa b.d. ateisme
Tambahan dari Carpenito (2000), DK bukanlah istilah baru untuk:
1. Diagnosa medis (mis. DM b.d. …)
2. Patologi medis (mis. Penurunan oksigenasi jaringan cerebral b.d. …)
3. Tindakan atau peralatan (mis. Haemodialisa b.d. …, atau Penggunaan syringe pump b.d. …)
4. Pemeriksaan diagostik (mis. Dilakukannya schedell foto b.d. …)
5. Situasi (mis. Kehamilan b.d. …, atau Dying b.d. …)
Pernyataan DK tidak dapat ditulis sbg:
1. Isyarat/respon nonverbal (mis. menangis)
2. Kesimpulan (mis. dyspnea)
3. Tujuan (mis. dapat melakukan perawatan kolostomi sendiri)
4. Kebutuhan klien (mis. perlunya berjalan pada setiap shift)
5. Kebutuhan perawatan (mis. ganti baju …, atau mengukur tanda-tanda vital …)
6. Hindari pernyataan yang perlu pembuktian secara sah/legal:
7. Ketakutan b.d. sering dipukuli suami
8. Koping keluarga tidak efektif b.d. pelecehan yang terus menerus oleh mertua terhadap menantu.
Guidelines untuk redaksional DK-DK yang dapat kita gunakan
• Intoleran aktivitas b.d. …
• Ansietas b.d … atau cemas b.d. …
• Risiko terhadap perubahan suhu tubuh b.d. …
• (Risiko terhadap) hipertermia b.d. …
• (Risiko terhadap) hipotermia b.d. …
• Tidak efektifnya termoregulasi b.d. …
• Konstipasi b.d. …
• Diare b.d. …
• Inkontinensia usus b.d. kurang kontrol sfingter sekunder thdp cidera MS pada T11 atau arkus refleks sakrum pada S2-S4
• Menyusui tak-efektif b.d. …
• Menyusui terputus b.d. …
• Nyeri (dapat dibedakan atas nyeri akut dan nyeri kronis) b.d. …
• Kerusakan komunikasi b.d. …
• Kerusakan komunikasi verbal b.d. …
• Koping individu tak-efektif b.d. …
• Koping keluarga tak efektif b.d. …
• Perubahan proses keluarga b.d. …
• Takut (atau ketakutan) bd. …
• Gangguan konsep diri (terdiri atas: ggn citra tubuh, ggn identitas pribadi, ggn harga diri, HDR kronis, dan HDR situasional) b.d. …
• Kekurangan (atau defisit) volume cairan b.d. …
• Kelebihan volume cairan b.d. …
• Berduka (ada juga berduka, antisipasi dan berduka disfungsional) b.d. …
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d. …
• Keputus-asaan b.d. …
• Risiko terhadap infeksi b.d. …
• Risiko terhadap cidera (dapat dibedakan atas aspirasi, keracunan, penghentian pernafasan, dan trauma) b.d. …
• Kurang perawatan diri (spesifik: makan, mandi/higiene, berpakaian/berdandan, toileting) b.d. …
• Kerusakan mobilitas fisik b.d. …
• Perubahan nutrisi: kurang dari keb. tubuh b.d. …
• Perubahan nutrisi: lebih dari keb. tubuh b.d. …
• Guidelines untuk redaksional DK-DK yang dapat kita gunakan …
• (Risiko terhadap) kerusakan integritas jaringan (integumen, kornea, atau membran mukosa) b.d. …
• Disfungsi respons penyapihan ventilasi b.d. …
• Bersihan jalan nafas tak-efektif b.d. …
• Pola nafas tak-efektif b.d. …
• Kerusakan pertukaran gas b.d. …
• Ketidakmampuan untuk melanjutkan ventilasi spontan b.d. …
• Perubahan pola eliminasi urine b.d. …
• Inkontinensia urine b.d. …
• Retensi urine b.d. …
• Perubahan sensori-perseptual b.d. …
• Ggn pola tidur b.d. …
• Risiko terhadap (penyiksaan diri, perusakan diri, bunuh diri) b.d. …
• (Risiko terhadap) perubahan pola seksualitas b.d. … atau disfungsi seksual b.d. …
• Kerusakan interaksi sosial b.d. …
• Isolasi sosial b.d. …
• Distres spiritual b.d. …
• Perubahan proses pikir b.d. …
• Kerusakan memori b.d. …
• Perubahan perfusi jaringan (spesifik: ginjal, serebral, kardiopulmonal, gastrointestinal) b.d. …
• Perubahan perfusi jaringan perifer b.d. …
Penilaian terhadap DK menurut instrumen evaluasi dari Depkes (Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit tahun 2001):
• DK (hendaknya) berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
• DK (hendaknya) mencerminkan PE atau PES
• Merumuskan (hendaknya mencerminkan) DK aktual atau potensial
SEKIAN
0 comments:
Posting Komentar